Kemarin malam, aku sama divisi persma melakukan rapat internal di sebuah rumah makan. Undangannya jam 6 sore, makanya aku buru-buru banget ngejar waktu supaya nggak telat. Eh, sampai sana cuma sendirian, terus ketemu Zahra. Nggak berapa saat Kak Nizar juga dateng. What? Ini cuma baru sebagian kecil doang, tahu gitu nggak usah buru-buru tadi -___-. Setengah jam kemudian mulai banyak yang ngumpul, aku duduknya antara Joe sama Zahra. Lagi seru-serunya rapat, tiba-tiba hape aku geter, ternyata Ola sms , 'Kalian udah ambil kartu uts?', aku kelimpungan sambil mikir 'Ha? Emang uts ada kartunya, kok lebay
banget sih'. Habis itu aku bales, 'Belum, emangnya ada ya?'. Terus aku tanya sama Joe yang lagi asik twitteran pake tabnya, "Joe, emangnya kalau uts pake kartu ya? Masa' temenku sms katanya pake.", aku ngomong sambil nunjukin smsnya Ola. Terus Joe jawab, "Nggak tahu, aku coba tanya temen dulu.". Kak Nizar sama Kak Richo masih berbicara tentang diskusi agenda persma, karena mereka duduknya di depanku, aku juga nggak bisa lama-lama main hape, nggak respect juga kalau rapat mainan hape. Bukan karena mereka di depanku juga sih, karena ya ini lagi rapat, hargai dong yang ngomong. Lalu beberapa saat kemudian Ola bales, 'besok yuk ambil brg, di TU jangan lupa bawa pas foto 3x4 atau 4x6.'. Aku baca, glek, seriusan pake? Astagaa, ribet amat pake foto-foto segala. Terus aku ngomong ke Joe, "Joe, nih temenku bales, katanya pake kartus uts, temenmu gimana?", sambil aku tunjukin smsnya (lagi). Joe bales, "Kata temenku enggak kok, temenku kata kakak angkatan, nggak pake kartu uts. Temenmu itu dari siapa?". Karena bawa embel-embel kakak angkatan, aku percaya aja sama Joe, terus aku bales smsnya Ola 'Uts nggak pake kartu olaa. Kamu kata siapa?', terus Ola bales beberapa saat kemudian, 'teteh kosan aku el. coba aku tanya kakak2 yg lain dl ya'. Glek, Ola juga dari kakak angkatan. Huwaa, sesama kakak angkatan harusnya sehati dong, malah split argumen ._. Habis itu aku bilang Joe sambil liatin smsnya Ola, "Joe, gimana, temenku dari teteh kosannya.". Aku sama Joe hening, speechless pokoknya karena perbedaan pendapat sesama kakak angkatan. Waduh, egaliternya mana? Sesama kakak angkatan harusnya satu suara. Lalu, Joe bilang, "Kenapa nggak tanya Kak Richo atau Kak Nizar, mereka kan senior kita.". Habis itu aku ketawa, menyadari kedodolanku. Astaga, kenapa pula aku susah-susah minta kepastian Ola, kenapa juga Joe susah-susah tanya temennya, padahal yang bisa ditanya aja ada di depan mata sendiri. Wakakaka, berasa jadi orang bloon sumpah deh. Terus aku tanya Kak Richo itu pake kartu atau enggak, katanya kalau ambil kartu bakalan kolektif. Kalau menurut aku mungkin pengurus kelas yang ambil, jadi nggak usah ambil pusing deh, haha.